Senin, 28 Maret 2011

Kesehatan Jiwa Dari Aktifitas Olahraga Bola

Klikdokter - Setiap orang mempunyai aktifitas yang berbeda-beda, entah itu bermain, belajar dan bekerja. 3 aspek tersebut sangatlah luas dan bisa kita kembangkan menurut kesenangan kita pribadi. Olahraga bisa menjadi asupan serta nutrisi bagi beberapa aspek kehidupan.

Bermain sepeda, voli, bulutangkis dan berenang bisa dibilang kita melalukan suatu aktifitas/kegiatan yang identik dengan nama olahraga. Tidak hanya bermain, belajar dan bekerja pun erat kaitannya dengan olahraga.

Departemen Latihan dan Olahraga Ilmu Pengetahuan , University of Copenhagen melakukan penelitian tentang efek kesehatan dari latihan sepak bola yang dipimpin langsung oleh Profesor Peter Krustrup dan Jens Bangsbo. “Soccer adalah olahraga tim yang sangat populer yang beriisi faktor-faktor motivasi dan sosial positif yang dapat memfasilitasi kepatuhan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan gaya hidup aktif secara fisik,” demikian tutur Pemimpin studi Peter Krustrup menyimpulkan.

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga dengan peminatnya hampir sebagaian besar penduduk yang ada di belahan dunia. Selama jalannya permainan, setiap pemain bertekad untuk mencapai puncak kemenangan, mempertahankan gawang dari serangan musuh sama halnya dengan mempertahankan sebuah kehormatan. Serangan yang diatur sedemikian rupa dibarisan tengah , sama kreatifnya mencari jalan untuk tetap hidup. Menyerang dan diserang, menang dan kalah layaknya hidup yang kadang harus memenangkan suatu persaingan dan dilain hal kita harus bertahan untuk tetap menjaga eksistensinya. Itulah mengapa sepak bola bisa dikatakan sebagai cermin kehidupan.
Terkadang orang sering kali mengeluarkan jutaan rupiah untuk sekedar tersenyum lebar, tertawa lepas dan melepaskan kepenatan yang ada di jiwa. Sepak bola tidak memerlukan nominal sebanyak itu untuk mencapainya, setiap pemain bola bisa mengekspresikan segala rasa yang ada di hati. Dengan secara otomatiscabang olahraga yang banyak digemari ini akan menuntun manusia untuk mendapatkan kepuasan, entah dengan berlari, menendang dan menyundul bola, bahkan membobol gawang. Ternyata kebahagiaan merupakan sarana yang dapat kita nikmati dari sepak bola.

Sepak bola mengiring kita pada sisi edukasi moral, yaitu tanggung jawab. Para pembaca klikdokter.com bisa mengamati dari sebuah pertandingan sepak bola pada moment adu penalti. Dalam dirinya tertumpu beban yang amat besar, puluhan juta orang yang menyaksikan pertandingan berharap penuh dan membebaninya tanggung jawab. Kita bisa lihat dari sejarah, Roberto Bagio trauma karena mengeksekusi pinalti di laga final piala, atau Andres Recoba yang merenggang nyawa karena ditembak pendukung sepak bola di negerinya. Skenario-skenario selalu saja hadir dan datang yang akan membentuk diri kita sebagai pemegang mandat yang harus dipertanggungjawabkan.

Sepak bola, olahraga,bermain,belajar dan bekerja bisa kita sejajarkan secara horizontal dalam aspek kehidupan kita. Kehidupan yang sehat terdapat kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa bisa dikemas melalui olahraga, salah satunya sepak bola. Sudahkah kancah dunia sepak bola merah putih kita ini yang notabene tengah kisruh kepemimpinan sepak bola telah menunjung tinggi nilai kesehatan jiwa dan raga, filosofi sepak bola dan rasa tanggung jawab? Semoga.[](AG/DA)

Kurang Minum Bikin Bau Urine Tak Sedap

Jakarta, Urine berbau tidak sedap bisa menjadi indikator kondisi tubuh. Ada beberapa penyebab bau urine yang menyengat dan tak sedap, salah satunya kurang minum dan dehidrasi.

Wanita paling sering menyadari bau yang kuat, tajam, menyengat dan busuk pada urine. Jika hanya terjadi beberapa kali, hal tersebut mungkin hanya pengaruh dari makanan yang dimakan, tetapi jika bau pada urine terjadi berkepanjangan, maka hal itu bisa menandakan suatu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Ada banyak penyebab bau yang kuat dalam urine, yang umumnya dapat diobati dengan menggunakan pengobatan rumah sederhana. Beberapa penyebab dari urine berbau adalah kandungan amonia yang berlebih pada urine.

Kurang minum dan dehidrasi adalah penyebab paling umum untuk bau urine yang menyengat. Air berperan sangat penting untuk menjalankan fungsi tubuh yang normal.
Jika Anda berolahraga secara teratur atau terlibat dalam pekerjaan fisik yang berat, jangan lupa minum cukup air setidaknya 2 liter per hari untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat.

Bila tidak minum cukup air, kondisi tersebut bisa mengurangi kadar air dalam urine dan meningkatkan konsentrasi, warna dan bau pada urine. Hal ini disebabkan karena kandungan amonia yang meningkat.

Selain kurang minum dan dehidrasi, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan bau menyengat pada urine, terutama pada wanita, seperti dilansir Buzzle, Kamis (24/3/2011), yaitu:

1. Infeksi saluran kemih
Alasan lain urine berbau tak sedap adalah infeksi saluran kemih. Setiap wanita mengalami infeksi saluran kemih setidaknya sekali seumur hidup. Kondisi ini cukup mudah didiagnosa dan diobati.
2. Infeksi vagina
Infeksi vagina juga bisa menjadi penyebab bau menyengat pada urine. Sebenarnya bau yang tidak sedap tersebut berasal dari vagina. Jadi seringkali urine yang berbau tidak sedap disertai denhan rasa terbakar dan gatal pada vagina.
3. Obat atau makanan
Kadang-kadang makanan atau obat-obatan tertentu bertanggung jawab untuk bau urine yang tidak sedap. Misalnya, asparagus, jengkol atau petai adalah salah satu makanan yang menyebabkan bau busuk pada urine.

Juga, jika Anda mengonsumsi banyak obat untuk gangguan tubuh atau telah mengambil beberapa vitamin atau suplemen kesehatan lainnya. Obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab bau kuat dalam urine. Merry Wahyuningsih - detikHealth

Talkshow "Menjadi Muda Lebih Lama" Kamis, 31 Maret 2011

Talkshow "Menjadi Muda Lebih Lama" Kamis, 31 Maret 2011 Pukul 13.00 WIB
bersama Dr. Farina
tempat di tupperware home Jl. Tirtayasa No.24 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Rreservasi dan informasi hubungi: 021-7250985, 0856 876 8070 (LINI)
http://www.tupperware.co.id/Pages/EventsHome.aspx?ID=Dx0aFaQ0eO7DmBy/Jtmz5g==&Page=3

Acara Talkshow "Eat Green to Stop Diabetes" Selasa, 29 Maret 2011

Acara Talkshow "Eat Green to Stop Diabetes" Selasa, 29 Maret 2011Pukul 13.00 WIB
bersama pakar dan Mona Ratuliu bertempat di Jl. Tirtayasa No.24 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Rreservasi dan informasi hubungi: 021-7250985, 0856 876 8070 (LINI)

Kamis, 24 Maret 2011

Daun Sirsak Lebih Hebat dari Kemoterapi, benarkah ?

Konon, daya kerja rebusan daun sirsak dalam membasmi kanker 10.000 kali lebih kuat daripada obat kimia yang biasa digunakan dalam kemoterapi. Selain itu diklaim tidak menyebabkan mual dan merontokkan rambut.

Belakangan, daun sirsak memang jadi primadona. Khasiatnya dalam mengobati kanker sedang dibicarakan di seluruh penjuru dunia. Bukan hanya oleh masyarakat awam, namun juga kalangan medis dan ilmuwan. Kehebohan ini juga merambah dunia maya. Di situs mesin pencari Google, misalnya, topik “daun sirsak obat kanker” pada pertengahan Februari 2011 mencapai 284.000 buah, dan terdiri dari berbagai tulisan. Mulai dari artikel yang menyiarkan kabar kehebatan daun sirsak, hingga obrolan di dalam milis-milis yang mempertanyakan kebenarannya.

Sejak berabad-abad yang lalu

Jika orang menanggapi dengan bentuk antusiasme yang berbeda-beda, itu bisa dimaklumi. Bagi sebagian orang, kabar ini memang cukup mengejutkan. Selama ini sirsak tidak dikenal sebagai tanaman yang istimewa. Di Indonesia, pohon sirsak bisa tumbuh tanpa perawatan khusus di kebun atau halaman rumah. Buahnya pun bukan komoditi yang bernilai jual tinggi.

Belum banyak yang tahu, bahwa sesungguhnya, tanaman yang bernama Latin Annona muricata ini sudah lazim dimanfaatkan sebagai obat. Sejak berabad-abad yang lalu, suku Indian di kawasan Amerika Selatan menggunakan kulit kayu, akar, daun, buah, dan bijinya untuk mengatasi berbagai macam penyakit, seperti asma, rematik, gangguan liver, dan jantung. Nenek moyang kita pun sudah sering memanfaatkan daun dan buahnya untuk mengatasi gangguan sehari-hari, seperti anyang-anyangan (infeksi saluran kemih), ambeien, batuk, bisul, cacingan, diare, gatal-gatal, dan masih banyak lagi.

Seiring berjalannya waktu, beberapa referensi mencatat kekhasiatannya yang tidak lepas dari beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya. Batang dan daun tanaman sirsak kaya akan tanin, fitosterol, kalsium oksalat, serta zat alkaloid. Sementara buahnya mengandung banyak protein, kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin C. Kandungan tersebut membuat sirsak berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, antikejang, dan antiradang.

Penemuan mutakhir: antikanker

Khasiat sirsak sebagai antitumor dan antikanker konon bukan penemuan baru. Menurut beberapa sumber, risetnya sudah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu oleh sebuah perusahaan obat di Amerika. Namun, karena ada aturan dari pemerintah setempat yang mengatakan bahwa sumber alami untuk obat tidak bisa dipatenkan, perusahaan itu merasa tidak bakal memperoleh keuntungan. Akibatnya, ia memilih untuk menutup proyek penelitian, sekaligus menyimpan rapat-rapat hasil risetnya pada masyarakat luas.

Tapi kabarnya, ada seorang ilmuwan yang membocorkan temuan tersebut, antara lain kepada tim riset dari Health Sciences Institute, sebuah lembaga penelitian dunia yang berkedudukan di Inggris. Sejak saat itu, sebanyak 20 laboratorium di berbagai negara mulai melakukan berbagai penelitian terhadap sirsak.

Perlahan-lahan, rahasia itu mulai terkuak. Pada tahun 1976, The National Cancer Institute, Amerika, menemukan bahwa senyawa aktif yang terdapat dalam batang, daun, dan ranting daun sirsak, bernama annonaceous acetogenin, mampu menyerang dan melumpuhkan sel kanker.

Sekitar 20 tahun kemudian, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Jerry L. McLaughlin, Nicholas H. Oberlies, Lu Zeng, dan Feng-E Wu dari Purdue University, Amerika, bekerjasama dengan Soelaksono Sastrodihardjo dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menemukan bahwa senyawa tersebut bisa membedakan sel normal dan sel kanker, dan hanya membasmi sel kankernya saja.

Lebih hebatnya lagi, sel kanker yang sudah resisten terhadap obat bisa dilumpuhkan. Ini disebabkan, annonaceous acetogenin bekerja dengan cara menghambat sekaligus merusak produksi adenine triphosphat (ATP) yaitu semacam sumber energi bagi pertumbuhan sel kanker. Karena tidak memperoleh makanan dan tenaga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, sel-sel kanker itu akhirnya mati.

Kehebatan annonaceous acetogenin dalam sirsak ternyata juga dimiliki oleh “saudara” sirsak yang lain, yaitu srikaya (Annona cherimolia). Dal Hwan Kim dan rekan-rekannya dari Department of Pharmacy, Catholic University of Daegu, Gyeongsan, Korea, menemukan bahwa annonaceous acetogenin yang terdapat dalam biji srikaya memiliki aktivitas sebagai antikanker 10.000 kali lebih kuat dari Adriamycin (obat yang biasa digunakan dalam terapi kanker), saat diuji coba pada kasus tumor prostat, kanker payudara, dan kanker usus besar. Penelitian yang berjudul “Annomolin and Annocherimolin, New Cytotoxic Annonaceous Acetogenins from Annona Cherimolia” itu dimuat dalam Journal of Natural Product, Vol.64, tahun 2001.

Tetap kritis dan waspada

Sesungguhnya, belum ada pernyataan yang menegaskan bahwa annonaceous acetogenin yang terdapat dalam sirsak memiliki kesamaan dengan srikaya seperti penemuan Dal Hwan Kim itu. Kesimpulan bahwa daun sirsak lebih hebat dari kemoterapi, kemungkinan didasarkan pada kesamaan kandungan annonaceous acetogenin yang terdapat di dalamnya.

Namun berita yang berkembang di luar sana terlanjur membuat banyak orang berpendapat bahwa daun sirsak memiliki potensi lebih kuat dari kemoterapi. Terlebih, ada beberapa penderita kanker mengaku kondisinya jauh lebih baik bahkan sembuh setelah mengonsumsi daun sirsak.

Menanggapi fenomena ini, Dr Aldrin Neilwan, SpAK, MARS, M.Biomed, MKes, Kepala Unit Complementary Alternative Medicine (CAM) RS Kanker Dharmais, Jakarta, menilai, bagaimanapun, penemuan mengenai potensi daun sirsak sebagai obat kanker perlu disambut positif. “Namun yang perlu diingat, jangan sampai terbuai dengan berita bombastisnya saja! Tingkat keberhasilan seseorang terhadap suatu jenis pengobatan tidak bisa dipukul rata. Selain itu, proses kesembuhan penderita juga dipengaruhi oleh banyak faktor,” tuturnya.(N) Penulis : Dyah Pratitasari
Simak artikel lengkapnya di Nirmala 03/Tahun 11, edar 1 Maret 2011

90% Penyakit Dipicu dari Makanan

Jakarta, Tahukah Anda bahwa hampir 90 persen penyakit yang diderita oleh manusia ada hubungannya dengan makanan yang dikonsumsinya. Makanan menjadi pemicu penyakit-penyakit seram seperti diabetes atau jantung.

Memang ada penyakit yang diakibatkan genetik atau kelainan organ tapi itu jumlahnya tidak banyak. Sedangkan 90% penyakit dipicu oleh makanan mulai dari kekurangan gizi makanan atau makan secara berlebih yang semuanya berhubungan dengan pola makan yang tidak benar. Tapi banyak orang tidak peduli dan sering terdengar ungkapan, "Ini enggak sehat, itu enggak sehat terus makan apa?". Anda mungkin sudah tahu makanan berkolesterol tinggi, terlalu manis, alkohol tentu tidak baik, meski kalau hanya sesekali mencoba dalam dosis wajar tentu saja masih bisa ditolerasi.

Tapi yang menjadi masalah, kadang orang sudah tahu makanan itu tidak bermanfaat tapi tetap saja menuruti nafsunya. Maka jangan pernah merasa bosan jika ada yang mengingatkan agar pola makan Anda diperbaiki. Makanan akan terhubung dengan kesehatan saluran pencernaan yang sangat menentukan kualitas kesehatan orang tersebut.

Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut lalu melewati esofagus, masuk ke lambung diteruskan ke usus besar, usus 12 jari, usus kecil dan berakhir pada anus. Maka perjalanan dari makanan yang dikonsumsi oleh seseorang sangat panjang untuk diolah.

Dr. Epistel P Simatupang, SpPD dalam acara Seminar Umum 'Waspadai Saluran Cerna Anda & Hepatitis' di Siloam Hospital Kebun Jeruk, Jakarta, mengatakan masalah yang paling sering terjadi pada saluran pencernaan seseorang adalah peradangan esofagus, tukak lambung, peradangan usus 12 jari dan fungsionalis dispepsia yaitu adanya keluhan namun jika diperiksa secara endoskopi tidak ada luka pda saluran cernanya.

Dr Epistel juga menambahkan bahwa saat orang makan sebaiknya jangan minum terlalu banyak. Hal ini bisa mengencerkan enzim pencernaan yang membuat enzim tersebut tidak bekerja secara optimal dalam membantu proses pencernaan. Selain itu jangan makan terlalu banyak karena bisa membuat lambung memproduksi asam lambung yang berlebih.

"Usus besar manusia berfungsi untuk penyerapan air sedangkan hampir 90 persen penyerapan makanan terjadi di usus kecil. Dan sebaiknya orang mengonsumsi buah dalam bentuk padat karena bisa membantu otot wajah bekerja sehingga bentuk wajah seseorang masih bisa tetap bagus," ujar dokter yang mengambil program spesialis di Manila ini.

Dr Epistel memberikan beberapa tips agar bisa menjaga sistem pencernaan seseorang tetap baik, yaitu:

1. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran, sehingga membuat otot lambung dan usus menjadi kuat.
2. Makanlah makanan yang mengandung antioksidan tinggi.
3. Hindari makanan yang melalui proses dalam pembuatannya seperti makanan instan.
4. Minumlah air putih 8 gelas sehari.
5. Hindari atau kurangi makanan yang mengandung gula tinggi (manis), lemak dan minyak.
6. Olahragalah secara teratur.
7. Pengendalian diri yang baik dari kebiasaan-kebiasaan buruk.


Jadi, jika ingin mendapatkan tubuh yang sehat dan terhindar dari penyakit, maka rawatlah saluran pencernaan Anda dengan memasukkan makanan yang berguna buat tubuh. Vera Farah Bararah - detikHealth

Biasakan Makan Makanan Rumah Agar Lebih Sehat

Kesibukan yang tinggi membuat orang banyak menghabiskan waktu di luar rumah yang membuatnya lebih sering jajan. Padahal sering jajan makin sulit mengontrol jumlah makanan yang masuk. Pakar kesehatan kini mengajak orang untuk membiasakan makan makanan rumah agar lebih sehat.

Makanan yang dibeli di luar dan makanan buatan rumah memiliki perbedaan seperti bahan yang digunakan, nilai gizi serta rasanya. Umumnya rasa makanan yang dibeli di luar lebih enak dan gurih.

Hal ini karena makanan yang dijual di luar lebih banyak mengandung bahan adiktif seperti senyawa kimia MSG (monosodium glutamat) yang membuat seseorang ingin makan lebih banyak lagi padahal makanan tersebut tidak sehat.

Di sisi lain, orang kadang malas untuk masak makanan rumah karena terbilang lebih repot dan rasanya mungkin tidak seenak jajan di luar.

Padalah ada beberapa kelebihan yang membuat makanan rumah jauh lebih baik daripada makanan luar seperti dikutip dari Mayo Clinic, Selasa (8/2/2011) yaitu:

1. Makanan rumah umumnya terdiri dari bahan-bahan yang sudah terpilih kualitasnya.
2. Makanan rumah memiliki nilai gizi yang lebih terjamin dibandingkan dengan makanan luar karena mengandung bahan berkualitas dan terhindar dari bahan adiktif makanan seperti MSG, sehingga bisa mencegah seseorang mengalami kelebihan berat badan.
3. Memiliki nilai kekeluargaan serta mengajarkan keluarga untuk terbiasa mengonsumsi makanan rumah yang sehat.
4. Makanan rumah jauh lebih sehat untuk dikonsumsi dan lebih sedikit kemungkinan terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme lainnya karena berada di dalam rumah dan tertutup.
5. Rasa yang dimiliki lebih sesuai dengan citarasa pribadi dan kesegarannya lebih terjaga karena langsung dibuat, sehingga vitamin dan mineral yang terkandung dalam makanan tersebut tidak hilang.
6. Jika makanannya digoreng maka minyak yang digunakan umumnya masih baru atau tidak dipakai berkali-kali, karena minyak yang digunakan berulang-ulang hingga warnanya menjadi hitam bisa berbahaya bagi kesehatan.
7. Umumnya biaya yang dikeluarkan untuk membuat makanan rumah lebih murah.
Vera Farah Bararah - detikHealth

Makanan yang Merusak Tubuh Dalam Hitungan Detik dan Menit

Jakarta,AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Berbagai ancaman bagi kesehatan bisa ditemukan dalam makanan sehari-hari mulai dari gula, garam hingga lemak jahat. Masing-masing butuh waktu yang berbeda untuk menimbulkan kerusakan mulai dari hitungan detik hingga menit.

Kerusakan pada bagian-bagian tertentu di dalam tubuh bisa terjadi hanya dalam hitungan jam, bahkan menit. Bahan-bahan yang biasa dikonsumsi sehari-hari lewat makanan dan minuman akan memicu kerusakan, tentunya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Seberapa cepat kerusakan itu terjadi, berikut perbandingannya seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (15/3/2011).

Rokok: 3 detik
Untuk mencapai paru-paru, asap rokok hanya butuh waktu sekitar 3 detik dan langsung memacu jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah. Tekanan yang meningkat akibat kerja jantung yang berlebihan dapat memicu serangan jantung dan stroke bagi yang punya risiko.

Gula: 2 menit
Bahkan sebelum ditelan, gula sudah memicu kerusakan pada lapisan enamel gigi karena dalam 2 menit bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat di rongga mulut. Begitu ditelan, 20 sendok teh gula bisa mengurangi kemampuan sel darah putih untuk membasmi bakteri jahat penyebab penyakit hanya dalam 2-5 jam sesudahnya.

Alkohol: 6 menit
Dalam waktu 6 menit, 1 liter bir atau 3 gelas anggur beralkohol sudah bisa menyebabkan kerusakan otak meski sifatnya reversibel alias tidak permanen. Jika dilanjutkan sampai mabuk dan dilakukan terlalu sering, maka kerusakannya akan menjadi permanen.

Garam: 30 menit
Makanan asin bisa memicu pengerasan pembuluh darah arteri alias nadi hanya dalam 30 menit setelah ditelan. Dampak lain dari kelebihan garam adalah terserapnya cairan ke pembuluh darah sehingga tekanannya naik lalu meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

Kafein: 30 menit
Setengah jam setelah minum kopi, tekanan dan aliran darah ke otot akan meningkat sehingga menjadi lebih berstamina karena ada pelepasan hormon adrenalin. Sebaliknya, aliran darah ke organ lain selain otot akan berkurang, sehingga mengurangi kinerjanya.

Lemak jahat: 45 menit
Kandungan lemak jenuh pada keju, biskuit dan jenis makanan lainnya bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah dalam waktu kurang dari 1 jam. Dampaknya tentu saja adalah penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung. Kabar baiknya, lemak tak jenuh dan asam lemak omega-3 pada kacang-kacangan dan minyak ikan bisa menetralisir efek lemak jenuh

Fun Bike "Bike For Nature " Minggu 27 Maret 2011.

Kembali event fun bike yang memanjakan para pesepeda yaitu Fun Bike dengan tema Bike For Nature pada hari Minggu 27 Maret 2011.
Start jam 07.00 dari Gedung Kompas Gramedia Jl Palmerah Selatan No. 26-28 dan finish di Gandaria City Jl. Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah.
Dengan semakin seringnya acara fun bike seperti ini diharapkan makin menggugah kesadaran kita tentang pelestarian lingkungan hidup.
Selain sehat yang didapat, para peserta Fun Bike juga dapat kesempatan untuk memenangkan berbagai doorprize yang sangat menarik. Untuk mengikuti acar ini, peserta cukup membayar harga tiket sebesar Rp 30.000. Dengan biaya tersebut, peserta memperoleh kaos jersey, snack, dan minuman.

Doorprize :
10 Sepeda Polygon Royale Series 40 Sepeda Polygon 5 TV LCD 32″ 3 Kamera Digital
5 E-Book Reader 20 Langganan Kompas Setahun 1000 Tiket Nonton Bioskop

Untuk informasi hubungi :
Markom Kompas 021 – 5367 9909 Ext.6311
Tempat Pembelian Tiket :
Markom Kompas Palmerah 021 – 5367 9909 Ext.6323
Gandaria City 021 – 2905 2888

Banyak Bergerak Bisa Kurangi Efek Buruk Garam

New Orleans, Konsumsi garam berlebihan memang bisa memberi dampak buruk bagi tekanan darah. Tapi efek buruk garam terhadap tekanan darah ini bisa dikurangi dengan melakukan aktivitas fisik.

Dalam American Heart Association's Nutrition, Physical Activity and Metabolism/Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention 2011 Scientific Sessions, para peneliti mengungkapkan bahwa semakin aktif seseorang secara fisik maka akan mengurangi peningkatan tekanan darah yang merupakan respons terhadap asupan garam tinggi.

"Pasien sebaiknya dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisiknya dan mengurangi asupan garam," ujar Casey M Rebholz, MPH selaku ketua studi dari Tulane University School of Public Health & Tropical Medicine di New Orleans, seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (24/3/2011).

Rebholz menuturkan bahwa membatasi asupan natrium (garam) adalah hal yang sangat penting dalam menurunkan tekanan darah pada orang yang memiliki kehidupan santai atau kurang melakukan aktivitas fisik.

Jika rata-rata nilai tekanan darah sistolik (batas atas tekanan darah) meningkat sebesar 5 persen atau lebih saat mengonsumsi kadar natrium tinggi, maka para peneliti akan memberi label sebagai high-salt sensitive (sensitif terhadap garam tinggi).

Dalam studi ini peneliti membandingkan tekanan darah sistolik para partisipan. Semua peserta yang terlibat diberikan diet asupan natrium rendah (3.000 mg/hari) dan diet asupan natrium tinggi (18.000 mg/hari).

Berdasarkan kuesioner aktivitas fisik, peneliti membagi peserta ke dalam 4 kelompok yang dimulai dari kelompok sangat aktif hingga kelompok yang cukup santai. Umumnya terjadi peningkatan rata-rata nilai tekanan darah sistolik setelah beralih dari asupan garam rendah ke tinggi.

Setelah mengatur asupan garam dan aktivitas fisiknya, maka peneliti mendapatkan hasil yaitu:

1. Pada kelompok yang santai didapatkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 5,27 mm Hg
2. Pada kelompok yang agak aktif didapatkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 5,07 mm Hg
3. Pada kelompok yang cukup aktif didapatkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 4,93 mm Hg
4. Pada kelompok yang paling aktif didapatkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 3,88 mm Hg


Natrium yang terdapat di dalam garam memiliki sifat menarik banyak air, karenanya semakin tinggi kadar garam akan membuat volume darah meningkat.

Jika tekanan darah terlalu tinggi dan tidak terkontrol bisa menyebabkan beberapa masalah seperti stroke atau jantung.

"Dalam semua analisis kami menemukan anatar dosis dan respons, diketahui semakin banyak aktivitas yang dilakukan akan semakin baik. Dan saya menduga hubungan antara aktivitas fisik dan kepekaan garam juga berlaku untuk populasi lain," ujar Rebholz. Vera Farah Bararah - detikHealth

Senin, 14 Maret 2011

Cara Cepat Sembuh dari Flu

Jakarta, Cuaca yang tidak menentu membuat siapa saja bisa terserang flu atau common cold. Gejala awal seperti bersin dan meriang bisa hilang tanpa diobati, hanya dengan beberapa langkah sederhana seperti istirahat dan minum teh hijau.

Flu tergolong self limiting disease, yang berarti bisa sembuh dengan sendirinya. Pengobatan dibutuhkan jika gejala yang dialami cukup parah hingga mengganggu aktivitas. Jika gejalanya ringan, maka secara alami sistem kekebalan tubuh akan memberikan perlawanan terhadap virus flu.

Berikut ini beberapa tips untuk membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh saat terkena flu, dikutip dari MensHealth, Minggu (23/5/2010).

Sarapan antivirus
Jika bangun pagi dalam kondisi kurang sehat, jangan sekali-kali melewatkan waktu sarapan. Sebuah penelitian di Belanda membuktikan, sarapan sebanyak 1.200 kalori meningkatkan kadar gama interferon dalam darah hingga 450 kali lipat dibandingkan tidak sarapan sama sekali. Senyawa tersebut merupakan antivirus alami dalam tubuh yang berfungsi untuk menangkal serangan flu.

Lawan dengan stres
Jika berkepanjangan, stres memang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Namun untuk jangka pendek, menyibukkan diri dengan pekerjaan yang berat justru efektif mengurangi gejala flu. Menurut sebuah penelitian di Ohio State University, stres jangka pendek bisa melawan flu jika berlangsung tidak lebih dari setengah atau
satu hari.

Seduh kopi atau teh hijau
Kopi atau green tea di sore hari tidak hanya membuat tubuh lebih rileks, tetapi membantu sistem pertahanan tubuh untuk melawan virus. Minuman tersebut juga mengandung epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki khasiat untuk mematikan virus. Tips ini pernah diteliti di Kanada, dengan memasukkan daun teh hijau ke dalam koloni adenovirus penyebab flu. Hasilnya, aktivitas replikasi atau menggandakan diri pada virus berhenti.

Istirahat yang cukup
Idealnya dalam sehari tidur tidak kurang dari 7-8 jam. Menurut penelitian di UCLA, berkurangnya waktu tidur sebesar 40 persen akan menurunkan sistem imun hingga 50 persen. Namun jangan sesekali memaksakan tidur dengan cara minum alkohol karena hal ini justru melemahkan sistem imun. Sebaiknya gunakan pakaian yang longgar misalnya t-shirt dan celana pendek agar peredaran darah lancar, dan bisa tidur dengan lebih nyaman.

Tetap lakukan aktivitas ringan
Riset yang dilakukan oleh University of Massachusetts membuktikan, aktivitas fisik yang ringan bisa mengurangi risiko infeksi saluran napas hingga 25 persen dibandingkan dengan hanya diam sepanjang hari. Aktivitas ringan memicu produksi sel darah putih, yang fungsinya untuk melawan infeksi virus maupun bakteri. Aktivitas tersebut tidak boleh terlalu berat, karena kelelahan membuat tubuh rentan terhadap infeksi. Bahkan pada atlet marathon sekalipun, risiko infeksi akan meningkat setelah mengikuti lomba.AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Kenapa Saat Flu Harus Banyak Minum?

Jakarta, Ketika seseorang sedang dilanda flu atau pilek, maka selain minum obat ia juga disarankan untuk banyak minum. Apa alasannya orang harus mengonsumsi banyak cairan saat flu?

Jika seseorang sedang flu, maka anjuran yang akan diterimanya adalah banyak istirahat dan juga banyak minum. Ternyata saran ini bukanlah isapan jempol belaka, karena banyak minum saat flu bisa membantu mempertahankan cairan tubuh dan mengatasi flu.

Flu merupakan penyakit yang umum saat musim pancaroba atau musim hujan. Meski bukan penyakit serius, gejala-gejala flu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti hidung tersumbat, meler, batuk serta demam.

Seperti dikutip dari NYTimes, Rabu (12/1/2011) secara teoritis, mengonsumsi banyak cairan baik dari air putih atau jus bisa membantu menggantikan cairan yang hilang akibat demam dan mengevaporasi saluran pernapasan. Kondisi ini akan membantu melonggarkan lendir yang membuat seseorang merasa lebih baik.

Selain itu, air yang dikonsumsi juga bisa berfungsi membantu membersihkan sistem tubuh dan menghilangkan racun-racun. Meskipun belum dapat dipastikan apakah asupan cairan ini bisa mengurangi keparahan infeksi atau tidak.

Mendapatkan istirahat yang cukup juga penting dilakukan saat sedang flu. Hal ini karena sebagian besar flu disebabkan oleh virus yang sebenarnya bisa sembuh sendiri jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Meski ada beberapa makanan tertentu yang dapat mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan flu. Tapi sebenarnya ada pula makanan yang justru harus dihindari saat sedang flu seperti makanan manis, susu dan daging.

Dengan melakukan istirahat yang cukup, banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan yang bergizi, seseorang akan memiliki sistem imun yang kuat untuk melawan virus flu di dalam tubuh dan mengurangi infeksi. (ver/ir) Vera Farah Bararah - detikHealth

Yang Harus Dilakukan Ketika Hidung Meler dan Tersumbat

Jakarta, Gangguan yang paling menyiksa saat pilek adalah hidung meler atau berair, serta hidung tersumbat apabila lendirnya terlalu kental. Jika mengalami salah satu di antaranya, jangan panik karena banyak cara bisa dilakukan untuk meredakannya.

Salah satunya adalah memperbanyak minum air putih untuk menjaga kelembaban jaringan di sekitar sinus dan hidung. Kadar air yang cukup akan mencegah terjadinya infeksi, atau jika sudah ada infeksi maka akan menjaga agar kondisinya tidak semakin memburuk.

Selain itu, hindari juga pemicunya karena kadang-kadang hidung meler dan tersumbat hanya merupakan reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu misalnya debu, kotoran, bulu binatang maupun serbuk sari bunga-bunga. Gunakan obat antialergi jika memang tidak mungkin menghindarinya.

Selebihnya, hidung meler dan hidung tersumbat harus diatasi dengan cara yang berbeda. Hidung meler relatif lebih mudah diatasi, sementara hidung tersumbat sedikit lebih susah karena harus mengencerkan lendirnya terlebih dahulu agar lebih mudah dikeluarkan.

Untuk mengatasi hidung meler, caranya adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Realage, Selasa (15/3/2011).

1. Keluarkan dengan perlahan
Buang kelebihan lendir dengan perlahan agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada gendang telinga. Lakukan sesering mungkin, jika kulit hidung pecah-pecah karena sering ditekan dengan jari, oleskan petroleum jelly atau pelembab kulit bayi.

2. Gunakan antialergi
Jika memang dipicu oleh alergi dan tidak mungkin menghindari pemicunya, gunakan antialergi. Kadang-kadang obat antialergi juga bisa meredakan pilek akibat flu, rhinitis non-alergi dan sinusitis.

Sementara itu hidung tersumbat bisa diatasi dengan cara yang kurang lebih sama dengan hidung meler, hanya saja karena lendirnya lebih kental maka lebih sulit dikeluarkan.

1. Hirup uap menthol
Air panas saja sebenarnya sudah cukup untuk menghasilkan uap yang bisa meredakan pembengkakan membran mukosa di dalam hidung sehingga produksi dan kekentalan lendir berkurang. Meski tidak banyak bukti ilmiah, bukti empiris menunjukkan bahwa penambahan aroma menthol dan eucaliptus bisa memperkuat efeknya.

2. Lakukan olahraga ringan
Jika tidak disertai demam dan masih ada sedikit tenaga, lakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik memicu pelepasan adrenalin yang akan meredakan pembengkakan membran mukosa yang menghasilkan lendir di saluran pernapasan.

3. Gunakan pelega tenggorokan
Dekongestan atau pelega tenggorokan bekerja dengan cara mengatasi pembengkakan mukosa dan pembuluh darah yang menyumbat pernapasan, meski efeknya hanya sementara. Jangan digunakan lebih dari 3 hari karena jika terlalu banyak justru akan memperparah produksi lendir di hidung.(up/ir) detikhealth AN Uyung Pramudiarja

PESAT Angk 12 mulai pada Sabtu 19 Maret 2011

Pendaftaran Pekan Edukasi Orang tua Sehat PESAT angk 12 sudah berjalan. Pertemuan perdana pada Sabtu 19 Maret 2011
tempat di aula Serba guna lt 2 ged Intiland Tower jl Jend Sudirman Kav 32 jakarta
Topik 1: Kesehatan Gigi pada Anak

Kapan sebaiknya anak mulai dibawa ke dokter gigi? Bagaimana membersihkan gigi anak dengan baik dan benar? Kapan ya anak perlu pasta gigi? Tahukah Anda bahwa kesehatan gigi susu akan mempengaruhi gigi tetap anak kelak? Temukan jawabannya di sini.
Topik 2: Seputar Imunisasi

Bagaimana kerja vaksin dalam melindungi tubuh? Apakah imunisasi ada efek sampingnya? Apa yang dimaksud dengan catch-up immunization? Apa itu imunisasi simultan? Dan banyak lagi. Semuanya akan dikupas tuntas di sini.
Topik 3: Common Problems I (Batuk Pilek, Bronchitis, Radang Tenggorokan, Asma)

Batuk pilek dan asma adalah beberapa penyakit yang sering diderita anak-anak. Apakah setiap anak pilek dengan napas ”grok” berarti asma? Bagaimana membedakan pilek dengan asma? Apakah radang tenggorokan itu? Bagaimana gejalanya? Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukah kita tata laksana yang tepat untuk itu? Diskusikan disini.
Sesi II: 9 April 2011
Topik 1: Demam, Kejang Demam, Demam dengan Ruam

Tuhan menciptakan mekanisme demam, pasti ada maksudnya. Tahukah kita bahwa demam bukan penyakit, melainkan gejala atau petunjuk adanya suatu penyakit atau infeksi? Kapan saat yang tepat untuk memberikan obat penurun demam? Berbahayakah kejang demam?Apakah tiap kali anak mengalami demam perlu diberi obat anti kejang? Agar tak selalu bingung dan panik ketika anak demam, ikuti penjelasan tentang demam dan kejang demam,berikut tata laksana penanganannya secara rasional.
Ketika demam, muncul ruam merah di leher dan dada anak saya, berbahayakah? Kenapa setelah demam turun justru muncul ruam merah pada anak? Kenali macam-macam demam dengan ruam di sesi ini.
Topik 2: Menilai Perkembangan Anak

Seorang anak tidak hanya bertambah berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) saja, tetapi ia juga mengalami perkembangan emosi dan intelektual. Bagaimana menilai perkembangan anak dengan bijak dan obyektif? Bagaimana memberikan stimulasi dini yang tepat pada anak? Bagaimana sebaiknya menangani perilaku tantrum (temper tantrum) pada anak? Dan masih banyak lagi yang dapat Anda diskusikan bersama narasumber pada sesi ini.
Topik 3: Pendidikan Seks pada Anak

”Bu, adik bayi asalnya dari mana?” ”Bagaimana bisa adik bayi dikeluarkan dari perut Ibu?” Sering bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis itu yang ditanyakan oleh anak Anda? Bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan masalah seputar seks pada anak? Temukan jawabannya pada sesi ini.
Sesi III: 7 Mei 2011
Topik 1: Kegawatdaruratan pada Anak serta Cara Penanganannya

“Bagaimana nih, anak saya tanpa sengaja terkena air panas!” “Tolong, anak saya jatuh, apa yang harus saya lakukan?” ”Anakku mimisan, bagaimana ya menghentikannya?” Bagaimana cara penanganan yang tepat untuk keadaan gawat darurat seperti ini pada anak? Temukan pada sesi ini.
Topik 2: Menilai Pertumbuhan Anak

Orang tua cenderung menghabiskan banyak pikiran dan energi untuk urusan berat badan (BB) anak. Apakah anak gemuk itu pasti sehat? Dan apakah anak yang cenderung langsing/kurus itu pasti kurang gizi? Bagaimana cara membaca growth chart yang benar? Apa itu Body Mass Index (BMI) dan apa fungsinya? Mari kita menilai pertumbuhan anak dengan bijak.
Topik 3: TBC

Flek di paru-paru = TBC, benarkah demikian? Tahukah kita bahwa menegakkan diagnosa TBC pada anak itu sangat sulit? Over diagnosed of TB berkonsekuensi anak harus rutin minum obat anti TBC yang akan berefek pada kesehatan hatinya. Temukan penjelasan yangsebenarnya pada sesi ini.
Sesi IV: 28 Mei 2011
Topik I: Layanan Kesehatan terbaik untuk Konsumen, Rational Use of Medicine (RUM)

Bagaimanakah konsep layanan kesehatan yang seharusnya? Dapatkah terjalin suatu kemitraan yang kuat antara pasien dengan dokter? Siapakah yang memikul tanggung jawab layanan kesehatan? Apakah setiap gejala penyakit harus diobati (a pill for an ill)? Perlukah kita mengetahui efek samping dari obat? Apa beda obat paten dengan obat generik? Apa itu polifarmasi? Dan banyak pertanyaan lainnya. Jangan sampai ketinggalan diskusi ini agar kita dapat lebih bijak dan rasional menggunakan obat.
Topik 2: Common Problems II (Diare, Konstipasi, Muntaber, Gastroenteritis)

Diare, muntah, sakit perut, batuk dan pilek adalah beberapa penyakit yang sering dideritaanak-anak. Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukahkita tata laksana yang tepat untuk itu? Does my child really need drugs? Bagaimana caramenghentikan konstipasi berulang pada anak? Diskusikan disini!
Topik 3: Mikroba dan Antibiotika

ANTIBIOTICS, NEW THREAT IN YOUR LIFE: ANTIBIOTIC RESISTANCE (Antibiotik, krisis yang mengancam: bakteri yang sudah kebal/resisten terhadap antibiotik).
Antibiotik adalah obat yang istimewa, mereka membantu tubuh kita melawan infeksi bakteri. Pemakaian antibiotik yang tepat dapat menyelamatkan jiwa saat kita terancam infeksi bakteri yang serius.
Ingus anak sudah berwarna hijau. Apakah itu pertanda ia perlu diberi antibiotik? ”Kalau diresepkan antibiotik, harus dihabiskan….”. Benarkah? Temukan penjelasan tentang antibiotika, saat tepat untuk mengkonsumsi dan tata laksana konsumsi antibiotika, dalam sesi ini.

Sesi V: 18 Juni 2011
Topik 1: Kuning pada Bayi (Jaundice)

Apa yang menyebabkan kuning pada bayi baru lahir? Berbahayakah itu? Apakah tes bilirubin mutlak dilakukan pada setiap bayi baru lahir? Apakah untuk menghilangkan jaundice in newborn mutlak dilakukan penyinaran? Diskusikan pada sesi ini.
Topik 2: Makanan Pendamping ASI dan Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak

Bagaimanakah cara yang paling baik untuk memperkenalkan solid food? Bingung ketika anak mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut)? Pusing karena anak sedikit atau susah sekali minum susu? Seperti apa konsep pemberian makan yang baik pada anak? Bagaimana menterjemahkan piramida makanan dalam pola makan anak sehari-hari? Temukan pembahasannya disini.
Topik 3: Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue, dan Typhus

Bagaimanakah mengetahui gejala demam berdarah sejak dini? Apakah jumlah trombosit yang turun berarti positif demam berdarah? Dan bagaimana tata laksana penanganan demam berdarah? Apakah gejala typhus merupakan diagnosis yang valid? Bagaimana mengetahui seorang pasien positif typhus? Semua akan dibahas panjang lebar di topik ini. iuran rp 125.000,- per pertemuan.
Kirim SMS ke nomor 083873458853 dengan format [NamaPeserta] | [NamaPasangan] (bila mendaftar sebagai pasangan) | [JenisKepesertaan] (paket/sesi, sebutkan sesi berapa) | [No HP yang aktif digunakan] | [Email yang aktif digunakan] (bila ada)
http://pesat12jakarta.co.cc/ http://milissehat.web.id/?p=1622

Donor Darah Sabtu 26 Maret 2011

Ikuti donor darah bersama Daarut Tauhid Jakarta pada hari Sabtu 26 Maret 2011 jam 10-12 di sekretariat jl Cipaku I no 18 Kebayoran Baru Jak Sel Informasi 0838 9079 6000

Kamis, 03 Maret 2011

Udara yang Tercemar Bikin Badan Cepat Lelah

Jakarta, Jika di rumah sering merasa lelah meski tidak banyak berkegiatan, waspadai kemungkinan adanya pencemaran gas karbon monoksida (CO). Bermula dari rasa letih, keracunan gas CO terus menerus bisa berlanjut dengan kerusakan otak permanen.

Gas CO merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang berasal dari sisa hasil pembakaran yang tidak sempurna pada berbagai jenis bahan bakar yang mengandung karbon. Di antaranya bahan bakar untuk kendaraaan bermotor, batu bara, arang dan kayu bakar.

Jika terhirup oleh saluran pernapasan, gas ini akan diserap ke dalam darah dan akan berikatan dengan hemoglobin (Hb) atau zat merah darah. Karena fungsi Hb adalah mengangkut oksigen, maka keberadaan CO menyebabkan suplai oksigen tidak terdistribusi sehingga cepat merasa letih.

"Ketika berikatan dengan Hb, CO lebih kuat 200 kali lipat dibanding oksigen. Dalam kadar sedikit saja, CO bisa menyebabkan dampak yang bisa dirasakan sebagai rasa letih," ungkap seorang ahli toksikologi di Inggris, Laura Robinson seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (16/2/2011).

Rasa letih yang tidak diketahui sebabnya harus diwaspadai sebagai gejala awal keracunan CO. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, gas ini bisa terakumulasi dan menyebabkan kerusakan pada sensor penglihatan, pendengaran dan daya ingat.

Keracunan ruangan gas CO umumnya bisa ditolong asalkan sumber pencemaran segera dihentikan. Namun jika terlanjur parah, statistik menunjukkan sepertiga dari seluruh kasus yang pernah terjadi dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak.

Untuk mencegah pencemaran gas CO di rumah, hindari memanaskan kendaraan di dalam rumah atau garasi apalagi dalam kondisi tertutup. Saat memasak di dapur, pastikan sirkulasi udara tetap terjaga dan jika perlu nyalakan kipas pembuangan atau exhaust.

"Rasa letih akibat keracunan CO sering diabaikan, malah dikira sedang tidak enak badan lalu tiduran saja di dalam rumah. Padahal jika benar sumber pencemarannya ada di dalam rumah, maka harus segera diatasi agar keadannya tidak makin memburuk," tambah Robinson. AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Bedah Buku : Misteri Laskar Imun Kamis 11 Maret 2011

Ikuti Bedah Buku Misteri Laskar Imun Kamis 11 Maret 2011 pk 10-12 oleh penulis buku Dr. Tauhid Nur Azhar bertempat di panggung utama Istora Senayan Jakarta . Gratis. Buku ini terbitan terbaru dari CV Tiga Serangkai.

Seminar "Kenal lebih dekat dengan Lupus" minggu 6 Maret 2011

ikuti Seminar sehari yang diselenggarakan oleh SDM Biro Keputrian RISKA bekerjasama dengan Yayasan Lupus Indonesia (YLI), yang membahas semua tentang penyakit "Lupus" dengan tema Kenal Lebih Dekat Dengan "Lupus" yang konon hanya di derita oleh kaum hawa saja.
Di selenggarakan Hari Minggu 06 Maret 2011 pk 13.00 - 15.00 WIB
Tempat : R Bundar Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK)
Pembicara : Tiara Savitri S.Pd ( Ketua Yayasan Lupus Indonesia)

Acara ini gratis dan di khususkan untuk para wanita.
Ajak semua teman dan saudara kalian untuk hadir disini, kami tunggu kehadirannya dan silahkan menyebarkan informasi ini ke saudari-saudari kita. AYo ikut ikut....

Info selengkapnya
RISKA : 021-31905839 Arie Sukma Dewi : 08158287730 Yuli Ana : 021-94975374 riska.or.id

Waspadai : Jajanan Anak Mengandung Kimia Berbahaya

JAKARTA – Jajanan yang beredar di pasaran ditengarai banyak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan anak. Karena itu, pemerintah akan memperketat pengawasan,terlebih pada jajanan anak sekolah.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah mengatakan, sekitar 44% jajanan yang beredar di pasaran diduga mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.Karena itu, BPOM bersama sektor terkait akan memperketat pengawasan terhadap jajanan anak sekolah.

“Badan POM tidak dapat berperan sendiri, diperlukan dukungan, kerja sama, dan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan,“ ungkap Kustantinah seusai penandatanganan nota kesepakatan antara BPOM dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta penandatanganan surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Kesehatan, dan Kepala Badan POM di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, kemarin.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Linda Amalia Sari mengatakan, peredaran makanan ilegal di Indonesia cenderung meningkat. Peredaran ini berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan masyarakat. ●andi setiawan 02 maret 2011 seputar-indonesia.com

Selasa, 01 Maret 2011

Bedah Buku "Sehat Holistik ala Rasulullah" Sabtu 5 Maret pk 19.00

Ikuti Launching dan Bedah Buku : Sehat Holistik Ala Rosullullah 5 Maret '11 pk 19.00-21.00 di Istora Senayan
bersama penulis Dr. H. Briliantono M.Soenarwo, SpOT. dan bintang tamu artis ketika cinta bertasbih Oki Septiana Dewi gratis info Telp. (021) 7651689 www.almawardiprima.co.id

Donor darah Sabtu 5 Maret 2011

Ikuti aksi donor darah kerjasama warung steak n shake & PMI pada hari Sabtu 5 Maret 2011 pk 09-12 di warung steak n shake di jl kebayoran lama 3A Kebon Jeruk.

Mengapa Kelebihan Garam Bisa Bikin Hipertensi?

Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jakarta, Banyak orang tahu bahwa makan makanan yang asin alias mengandung banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah naik dan memicu hipertensi. Tapi tahukah Anda mengapa kelebihan garam bisa memicu hipertensi?

Natrium dalam garam (NaCl) sebenarnya bermanfaat untuk menjaga regulasi volume dan tekanan darah, menjaga kontraksi otot serta transmisi sel saraf, serta membantu keseimbangan air, asam dan basa dalam tubuh.

Namun berdasarkan Panduan Umum Gizi Seimbang 2003, konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram (1 sendok teh) dalam 1 hari atau sama dengan 2300 mg natrium.

"Garam sangat erat dengan hipertensi. Setengah sendok teh garam saja bisa menaikkan tekanan sistolik naik sebesar 5 poin dan tekanan diastolik naik 3 poin, ini berdasarkan penelitian," jelas Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre, Program Development and Scientific Support, dalam acara Media Sharing 'Garam dan Hipertensi' di Penang Bistro Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Ferdy menjelaskan, kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.

"Volume darah semakin tinggi sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat. Ini juga dapat meningkatkan risiko hipertensi," jelas Ferdy.

Sebenarnya tidak hanya garam, lanjut Ferdy, faktor risiko hipertensi juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu usia, riwayat keluarga penderita hipertensi, berat badan berlebih, gaya hidup kurang aktif, merokok, stres dan minum alkohol.

"Tapi dengan mengurangi konsumsi garam orang sudah bisa mengurangi risiko terkena hipertensi," lanjut Ferdy.

Hipertensi hanya awal, lanjut Ferdy, karena dibelakangnya telah menunggu berbagai penyakit serius, antara lain serangan jantung dan gagak jantung, stroke, gagal ginjal dan penyakit mata.

Berikut beberapa cara untuk mengurangi konsumsi garam:

1. Konsumsi lebih banyak produk segar dan kurangi makanan olahan
2. Batasi penggunaan garam pada makanan Anda dengan cara menggantinya dengan rempah-rempah tertentu yang dapat memperkaya rasa atau gunakan bumbu pengganti garam.
3. Pilih produk makanan yang rendah garam
4. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
5. Bila harus makan produk olahan, cerdaslah dalam membaca label.
6.

Temani Garam, Gula Juga Jadi Pemicu Darah Tinggi

London, Selama ini garam dianggap paling banyak memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Gula hampir tidak pernah jadi kambing hitam, padahal penelitian membuktikan bahwa makanan manis juga bisa meningkatkan tekanan darah seperti halnya garam.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah. Seseorang dengan tekanan darah 135/85 mmHg punya risiko 2 kali lebih besar mengalami stroke dan serangan jantung dibandingkan orang sehat dengan tekanan darah 120/80 mmHg.

"Sudah banyak yang tahu bahwa garam bisa meningkatkan tekanan darah. Namun penelitian kami menunjukkan gula juga bisa memicu hipertensi, sama seperti garam," ungkap Paul Elliott dari Imperial College London, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/3/2011).

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension ini melibatkan 2.696 orang berusia 40-59 tahun di Inggris dan Amerika Serikat. Selama 3 pekan, peneliti mengamati pola makan dan melakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan komposisi urine para relawan.

Hasil analisis menunjukkan konsumsi gula yang berlebihan dalam sehari bisa meningkatkan tekanan sitolik sebesar 1,6 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 0,8 mmHg. Tekanan sistolik diukur ketika jantung memompa darah, sedangkan sistolik diukur saat jeda pemompaan.

Para peneliti mengaku belum dapat menjelaskan secara pasti hubungan antara gula dan hipertensi, namun yang jelas pengaruhnya lebih besar jika konsumsi gula yang berlebihan itu disertai juga dengan konsumsi garam. Dengan kata lain, gula bisa memperburuk hipertensi yang dipicu oleh kelebihan garam.

Seperti pernah ditulis detikHealth, konsumsi gula yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah sekitar 90 gram/hari atau tidak lebih dari setengah cangkir. Lebih dari 100 gram/hari, konsumsi gula dikatakan berlebihan dan bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. AN Uyung Pramudiarja - detikHealth