Selasa, 29 Desember 2009

Tahun 2009, Krisis Ruang Hijau

Oleh : dr. Indiradewi Hestianingsih

foto: gettyimages


Berkembangnya situasi perekonomian di Indonesia dewasa ini, diikuti oleh fenomena geliat bisnis industri yang semakin pesat. Seiring dengan itu, usaha pelebaran ruang industri dalam mengikuti tempo pergerakan ekonomi kian meluas. Fenomena ini secara tidak sadar telah mengorbankan elemen ruang hijau dalam kawasan tertentu.

Kawasan industri dan bisnis mengalami prioritas. Infrastruktur pendukung pergerakan industri digalakkan eksis. Permukaan tanah tergantikan beton dan aspal. Jalan baru dibuka guna memudahkan arus bisnis. Pohon tergantikan tiang listrik dan papan reklame. Pertambahan volume kendaraan di jalan raya semakin menambah angka kepadatan karbonmonoksida dan karbondioksida di udara. Sementara ruang hijau yang berfungsi menyerap racun di udara semakin langka akibat dekadensi prioritas dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi.

Sedikit yang mengetahui dan memahami akan besarnya korelasi status kesehatan tubuh manusia dengan status kesehatan alam sekitarnya. Sebagai salah contoh jelas simbiosis tersebut, menurunnya Ruang Terbuka Hijau juga dapat menyebabkan meningkatnya kasus DBD, sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Pusat Penelitian Perkembangan Hukum dan Dinamika Sosial Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dr. Ning Purnomohadi. Intinya, semakin berkurang ruang hijau dalam suatu wilayah semakin menurun kualitas hidup manusia di wilayah tersebut.

“Kasus DBD di Jakarta sangat tinggi, penyakit ini merebak akibat ketidakseimbangan ekosistem. Kita bisa lihat, habitat serangga (nyamuk) hilang, sebagai implikasi perubahan iklim dan pembabatan tumbuhan-tumbuhan besar di Jakarta akibat pembangunan,” ujarnya.

International Action
Konfrensi Perubahan Iklim PBB (COP – 15) di Kopenhagen, Denmark, banyak diamati oleh kalangan aktivis lingkungan seperti Greenpeace, Oxfam Internasional, dan WWF. Mereka berpendapat, seharusnya kehadiran 119 kepala negara dan kepala pemerintahan pada COP-15 bisa menghasilkan perjanjian yang mengikat secara hukum (legally binding) sesuai dengan Bali Action Plan.

United Nations Climate Change Conference (COP15

Untuk mengurangi peningkatan suhu setiap tahunnya, yang dapat kita lakukan salah satunya ialah dengan banyak melakukan penghijauan.

Kota Besar di Indonesia
Pada dasarnya, Pemerintah DKI Jakarta berencana menerapkan konsep kawasan green building, baik untuk kawasan pemukiman maupun perkantoran. Konsep kawasan tersebut akan mengatur pemanfaatan air limbah dan sistem pendingin ruangan berdasarkan sistem cluster. Penerapan konsep itu berkaitan dengan program pemerintah daerah untuk menurunkan kadar polusi udara hingga 30 persen. "Ini komitmen kami atas kesepakatan (Konferensi Perubahan Iklim) Kopenhagen,"ujar Fauzi Bowo , Gubernur DKI Jakarta. Dia yakin target tersebut dapat tercapai sebelum 2030. Guna mencapai target tersebut, kata Fauzi, pemerintah akan mendorong masyarakat menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Begitu pun dengan kendaraan bermotor yang menyumbang sekitar 70 persen dari total polusi di Jakarta. "Saat ini kadar polusi masih di atas 100," ujarnya. Namun, banyak pihak merasa skeptis dengan pernyataan ini. Banyaknya pusat perbelanjaan atau mal baru, apartemen, gedung-gedung perkantoran yang tidak menyisakan ruang lahan mengindikasikan hal tersebut.

Sebetulnya, polusi dapat dikurangi juga dengan melakukan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Berdasarkan hasil KTT Bumi di Rio de Janeiro (1992) dan Johannesburg (2002) telah disepakati luas RTH kota yang sehat, minimal sebesar 30 persen dari total luas kota keseluruhan.

Fungsi Taman / ruang terbuka hijau tersebut juga berfungsi sebagai taman interaksi dan edukatif yang saat ini dibutuhkan warga sebagai tempat ke-teduhan, penghijauan dan kesehatan untuk keluarga.

Berdasarkan hasil kajian Institute for Ecosoc Rights, 2007, 60 persen warga tidak melihat Jakarta berkembang ke arah yang lebih baik. Sedikitnya 44, 2 persen warga merasa tidak menerima manfaat atas pertumbuhan dan perubahan tata ruang kota.

Banyak sebenarnya kontribusi yang sudah kita lakukan untuk menambah parah kerusakan yang terjadi , tapi banyak juga hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan melindungi Bumi yang kita cintai dari kehancuran. Membuat Jakarta Hijau tidak mungkin bisa dilakukan pemerintah daerah semata. Harus ada suara keprihatinan warga juga.

Kesadaran itu harus dimulai dari yang terkecil dan dari tanpa menunda waktu lagi. Mulailah dari rumah kemudian kebiasaan sadar lingkungan itu dibawa ke kantor. Mulailah dari sekarang, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali dilakukan untuk menyelamatkan Bumi Kita Tercinta.[klikdokter]

Manfaat Makan Ikan

DIBANDINGKAN produk hewani lain, seperti daging sapi dan ayam, sesungguhnya ikan memiliki beberapa kelebihan. Selain harga yang umumnya relatif lebih murah, ikan yang dijual di pasar jenisnya juga sangat beragam.

Mulai ikan laut sampai ikan air tawar, seperti ikan mas, gurame, mujair, dan lele. Kelebihan lain, ikan segar sangat kaya nutrisi. Karena rendah kalori, ikan juga cocok dikonsumsi Anda yang sedang ingin mengurangi lemak hewani dan diet menurunkan berat badan.

Pola kebiasaan makan ikan seperti pada masyarakat Eskimo dan Jepang memberi petunjuk kuat atas sangat rendahnya kejadian penyakit jantung serta penyakit degeneratif lain pada masyarakat tersebut. Meski memiliki kandungan gizi dan protein relatif sama, daging ikan dianggap lebih baik karena mengandung Omega 3 dan Omega 6.

Omega 3 dan Omega 6 termasuk asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, serta dapat menurunkan kadar trigliserida, mencegah penggumpalan darah, dan mencegah munculnya berbagai jenis kanker.

Omega 3 dan Omega 6 berasal dari berbagai jenis ikan, terutama yang berasal dari laut, seperti sarden, tuna, cakalang, kembung, makarel, herring, salem, dan bonito. Guna meningkatkan kadar Omega 3, Anda sebaiknya mengonsumsi ikan laut seminggu dua kali.

Kalau selama ini Anda terbiasa mengolah ikan dengan menggorengnya, cobalah dengan dikukus dan tim. Sebab, Omega 3 mudah menguap bila terkena panas. Selain itu, ikan juga akan terasa lebih gurih dan enak jika dimasak dengan cara dikukus dan tim. Mulai sekarang, biasakan mengonsumsi ikan laut di keluarga Anda.

Senin, 28 Desember 2009

Liputan Seminar Kesehatan "Menangani Klaim, Komplain dan Malpraktek Medis" FK UI

Pengesahan UU RS dan kesehatan menimbulkan banyaknya ketentuan baru yang menyangkut hak pasien dan kewajiban Rumah Sakit. Sehingga menuntut pihak dokter dan RS untuk mengubah drastis strategi dan tata cara pelayanannya. Ditambah lagi angka claim malpraktik terhadap RS di Indonesia yang dari hari ke hari kian meningkat dan hak pasien untuk mempublikasikan keluhan mereka ke media massa baik cetak maupun elektronik, secara tidak langsung akan berdampak kurang baik terhadap citra dokter dan RS. Namun kadang pihak RS kurang sigap menangani complain membuat masyarakat semakin geram dan celah hukum pun semakin terbuka. Kasus Prita Mulyasari menambah pula rasa apriori masyarakat terhadap RS dan dokter sehingga kesenjangan para pihak pelaku kesehatan ini harus diatasi. Hal inilah yang melatar belakangi Panitia Lulusan Dokter Fakultas Kedokteran UI menyelenggarakan Seminar & Pelatihan Claims, Complains, and Medical Malpractice Survival pada hari Jumat & Sabtu 11-12 Desember 2009 di Golden Rose Ballroom Hotel The Acacia, Jakarta.

Pada hari pertama, dilangsungkan seminar oleh 4 pembicara, antara lain dr. Adib Abdullah Yahya, MARS (Kesiapan Manajemen Rumah Sakit dalam Menghadapi Claim dan Complain : Antisipasi Regulasi oleh UU Rumah Sakit), Prof. dr. Budi Sampurna, SH, SpF, DFM (UU Rumah Sakit & UU Kesehatan : Pemahaman malpraktik, kecelakaan medis paska pembaharuan regulasi rumah sakit dan tenaga kesehatan dan perlindungan hukumnya), Prof. Dr. dr. Herkutanto, SpF, SH, LL.M, FACLM (Penanggulangan claim dan complain : antisipasi pengaturan oleh UU Rumah Sakit dan UU Kesehatan), dan dr. Robert Imam Soetedja (Krisis citra : langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan pemberitaan negatif di media massa dan elektronik ).

Sedangkan pada hari ke -2 dilangsungkan pelatihan kasus complain dan claim dengan traineer Prof. Dr. dr. Herkutanto, SpF, SH, LL.M, FACLM (Guru Besar Fakultas Kedokteran UI), dr. Andry, MM, MH.Kes (CEO Siloam Hospitals), dr. Robert Imam Soetedja (Humas PERSI), dan dr. Dedy Affandi, SpF, DFM (mediator).

Anandika Pawitri, S.Ked ketua pelaksana dari kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan di adakannya seminar dan pelatihan ini adalah untuk memberikan informasi dan edukasi kepada para tenaga medis dan praktisi rumah sakit dalam membedakan malpraktik dari kecelakaan medis serta penanganan dan langkah-langkah praktisnya, membedakan claim dari complain, memahami langkah cara pencegahan dan penanggulangan krisis citra dokter dan rumah sakit, serta untuk menguasai strategi proteksi hukum bagi tenaga medis dan rumah sakit. (adi)
Semoga bermanfaat - berita dari FK UI

....akhirnya Prita bebas juga !

Prita Mulyasari akhirnya divonis bebas. "....menyatakan terdakwa Prita Mulyasari bebas dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pencemaran nama baik kepada RS Omni Internasional," kata Ketua Majelis Hakim, Arthur Hangewa, di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, (28/12/2009). Prita pun langsung sujud. Prita tampak memanjatkan syukur dengan mengusap wajahnya. Puluhan pendukung Prita pun bersorak gembira.
Kasus yang menyita perhatian publik ini bermula dari konflik Prita Mulyasari yang merasa dirugikan ketika memeriksakan kesehatannya di RS Omni. Bukannya jadi lebih baik, malah kondisi fisiknya tambah memburuk ditambah dengan keengganan pihak RS untuk memberikan hasil lab pemeriksaan kesehatan yang sebenarnya. Jadinya Prita frustasi dan mengadukan RS dan dokter-dokter tersebut via e-mail ke teman-temannya.
Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para pelaku kesehatan baik Rumah Sakit, dokter, depkes, produsen obat-obatan maupun konsumen kesehatan (pasien) itu sendiri. Departemen Kesehatan (depkes) sudah sewajarnya mengatur Rumah Sakit agar punya wadah pengaduan dan mediasi bagi pasien ketika dirugikan oleh RS itu sendiri maupun dokter yang mengobati. Sehingga nantinya kasus seprti ini tidak panjang berlarut-larut menguras energi, waktu dan biaya. Kita sebagai konsumen pun nantinya merasa tenang ketika berobat bukannya malah tambah sakit ketika jatuh sakit. (diolah dari berbagai sumber)

Jumat, 25 Desember 2009

ternyata dokter sudah banyak yang menggunakan herbal

...ternyata dokter sudah banyak yang menggunakan Obat Herbal

Saat ini sudah mulai banyak dokter yang menggunakan obat herbal untuk penyembuhan pasiennya. Namun pengetahuan minim dari para dokter itu, menurut Elang Sunandar Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, karena pada saat mereka menempuh pendidikan, obat herbal belum masuk kurikulum fakultas kedokteran. "Jadi bukan karena obat herbal tidak bagus. Namun, karena pemahaman dokter yang masih minim," kata Elang di sela-sela Seminar Penggunaan Obat Herbal untuk meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Semarang kerjasama IDI dengan PT Sido Muncul hari Selasa 22 Desember 2009 kemarin.

Untuk mengatasinya, pengetahuan soal obat herbal harus masuk kurikulum kedokteran dan disiplin ilmu lain yang berkaitan dengan obat-obatan. "Dengan demikian, khasiat obat herbal bisa dibuktikan secara ilmiah, bukan karena tradisi semata," ujarnya. "Kalau dokter sudah tahu tentang obat herbal, pasti lebih yakin lagi menggunakannya." Terpisah, Direktur Utama Pabrik Jamu Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, untuk mendorong dunia kedokteran menggunakan obat herbal, pelaku industri jamu dituntut mampu menjelaskan khasiat jamu secara ilmiah."Penjelasan ilmiah ini untuk menjawab tuntutan dunia kesehatan modern, baik di dalam maupun di luar negeri,"kata Irwan.

Saat ini, dia melanjutkan, beberapa perguruan tinggi telah memasukkan kajian obat herbal di fakultas kedokteran serta melakukan penelitian obat herbal. Jika penggunaannya meningkat, hal itu bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada obat dari luar negeri, karena Nusantara ini kaya akan bahan baku obat herbal.

Tak hanya itu, meningkatnya penggunaan obat herbal juga berdampak positif pada penghasilan petani penanam tanaman obat. Ia mengilustrasikan, saat ini Sido Muncul setiap bulan membutuhkan sekitar 200 ton tanaman obat. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jamu, setiap bulan ratusan industri jamu membutuhkan ribuan ton tanaman obat. Berita IDI


Kamis, 24 Desember 2009

Ada discount spesial buku kesehatan

diskon spesial untuk buku-buku kesehatan masih dalam rangka hari Kesehatan Nasional....
Toko Buku Gramedia Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta memberikan diskon 30% buku-buku kesehatan mulai 17 s.d 26 Desember 2009.
Diantaranya buku karya dr Tan Shot Yen yang fenomenal Saya Pilih Sehat dan Sembuh penerbit Dian Rakyat
Buku-buku karya dr Handrawan Nadesul diantaranya Sehat itu Murah, Resep Mudah tetap Sehat, Sehat tanpa Ongkos penerbit Elex Media dll
Ayo buruan kapan lagi ada diskon besar seperti ini. Kota-kota lain menyusul ya .....

Rabu, 09 Desember 2009

Operasi Katarak Pertamina 13 Des 2009

Dalam Menyambut Ulang Tahunnya yang ke-52, PT. Pertamina (Persero) mengadakan kegiatan Pertamina Clear Sight,
Yaitu kegiatan Operasi katarak Gratis bagi 100 orang Pasien.
Operasi Katarak ini akan dilaksanakan pada hari Minggu 13 Dsember 2009 khusus untuk pasien yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
Bagi rekan-rekan yang memiliki keluarga/kerabat yang menderita penyakita katarak, bisa langsung mendaftarkan diri ke :
External Relation Pertamina Pemasaran BBM Retail Region III, Jl. Kramat Raya No. 59 Jakarta Pusat,
Atau dengan menghubungi : 021 31992254 (pada hari dan jam kerja) mail : fajri@pertamina.com
Pendaftaran hingga 10 Desember 2009.
Terima Kasih.

Senin, 07 Desember 2009

Lomba Balita Sehat RSMPH

dl rangka memeriahkan milad
RS Medika Permata Hijau (RSMPH) yang ke 14, Panitia Milad menggelar acara Lomba Balita Sehat u/ kel usia A (bayi 6-12 bulan) B (balita12-36bulan) dan C (36-60 bulan) acaranya h Minggu 13 Desember 2009 jam 8 - 12.
tempatnya di aula RSMPH Jl Raya Kebayoran Lama no 64- Perempatan Permata Hijau
Jakarta Barat
para Orangtua yang punya anak balita dan sehat ayo ikutan
syaratnya 1. isi formulir 2. foto berwarna 4 R 3. buku catatan imunisasi dan 4. ft copi akte kelahiran
info lengkapnya telp aja di 37455529, 5347411, 5305288 ext 128/117

Pengobatan gratis RCTI Desember 2009

mungkin ada tetangga, saudara, keluarga dll yang dhuafa ini ada informasi Operasi gratis dari program jalinan kasih RCTI

OPERASI HERNIA, BIBIR SUMBING & KATARAK GRATIS

BAGI MASYARAKAT DHUAFA/ TIDAK MAMPU DI WILAYAH JABODETABEK

PENDAFTARAN : 7-11 Desember 2009 Jam : 09.00 - 16.00

Di MNC Plaza - Jl. Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta Pusat

Telp. 3909103, 3912013 atau 39836962

Syarat Pendaftaran :

· Calon pasien harus datang/hadir saat pendaftaran

· Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW

· Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga masing-masing 2 lembar

· Foto Copy Akte / Surat Keterangan Lahir

· Foto terakhir calon pasien ukuran 3R sebanyak 1 lembar

· Usia untuk calon pasien Hernia, maksimal 12 tahun.

· Usia untuk calon pasien Bibir Sumbing, minimal 3 bulan.

Kamis, 03 Desember 2009

ayo jalan2 ke Health Expo, Senayan

....saatnya kita refreshing sejenak, jalan2 hiburan sambil cari pengetahuan baru tentang kesehatan ke Pameran Kesehatan Nasional (Health Expo).
Mulainya besok Jum'at 4 s.d 6 Desember 2009 jam 9 pagi sampe 9 malem tempatnya di JCC Senayan, acaranya ada talkshow, lomba anak sehat, konsultasi dengan dokter, simulasi gaya hidup sehat, lembaga kesehatan dan RS dan masih banyak lagi. Jangan sampe ketinggalan yaaa. kalau mau nanya 2 infonya ke sini 021-530 3111.

Seminar Kesehatan Alami

Ikuti Seminar Kesehatan Alami
"Pengobatan cara Nabi"
Sabtu, 05 Desember 2009
di aula RS Persahabatan Rawamangun, Jak Tim
bersama dr M Ali Thoha Assegaf (pakar pengobatan alami-herbal)
Gratis - bebas biaya. Info Tlp. 021-7547291 www.smart-healing.com