Senin, 01 Februari 2010

Anak-anak sulit makan ...? Coba cara ini

ANAK-ANAK yang sulit makan biasanya lebih rewel dibandingkan dengan anak yang doyan makan. Mereka terlihat lebih pucat dan umumnya hanya mau menyantap makanan ringan. Segera atasi anak sulit makan dengan memberi gizi tambahan atau memilih camilan sehat.

Gemintang Kirana, anak perempuan berusia 5 tahun bertubuh kurus ini, melepeh makanan yang disuapkan ibunya. Ini bukan pertama yang dilakukannya saat itu, tetapi untuk yang kelima kalinya . Walaupun sudah diajak bermain di taman, Kirana tidak pernah fokus untuk makan.Dirinya selalu lebih suka bermain ketimbang makan di taman yang biasa anak suka lakukan secara berbarengan. ”Kirana susah sekali makan. Ini saja saya bisa nyuapinnya seminggu paling dua kali.

Gimana kalau dia lagi sama mbaknya ya, pasti makin nggak kesentuh makanannya,” keluh Silviana, ibu Kirana yang mengaku hanya mengontrol makan anak sambil menyuapinya saat weekend, karena sehari- hari sibuk bekerja. Cara Silviana agar anak pertamanya ini gampang makan adalah dengan mengajaknya bermain ke luar sambil makan, tetapi cara itu tidak membuahkan hasil. Cara selanjutnya terkadang, Silviana terpaksa mengancam dan memaksa Kirana agar mau makan setidaknya 5 sendok sekali makan. ”Mulai dari ajak main keluar sampai bertanya dan membuatkan masakan kesukaannya dengan variasi makanan yang dibentuk lucu sudah saya lakukan, tapi kenapa ya Kirana nggak mau makan.

Saya suka kasihan tetapi kadang pusing juga kalau dia sampai rewel jadinya,” cerita Silviana.Ia menuturkan kelakuan Kirana ini sudah terjadi hampir setahun, semenjak mulai masuk TK besar.Keluhan yang dirasakan Silviana,mungkin dirasakan para orangtua yang memiliki anak, terutama masa-masa balita yang kerap dibuat pusing menghadapi anak susah makan. Dikatakan nutrisionis dari Kotra Pharma, Evelyne Lam, bahwa penyebab turunnya nafsu makan bisa disebabkan karena berbagai faktor. Dari tekanan di lingkungan sekolah,sakit-sakitan, terlalu banyak aktivitas,konsumsi makanan siap saji yang terlalu banyak, sampai karena sudah menjadi kebiasaan susah makan dan dibiarkan orang sekitarnya.

Jika anak sudah sulit makan,ini bisa menyebabkan prestasi di sekolah menurun,sering sakit,kehilangan berat badan,kelelahan,dan makin kehilangan nafsu makan. “Solusinya adalah dengan memberi asupan LYSINE dan mencampurnya di dalam makanan, agar makanan biasa menjadi luar biasa nikmat,” ujar Evelyne yang mengambil gelar Master of Science di Public Health and Community Medicine. Lebih lanjut, Evelyne mengatakan bahwa lysine adalah asam amino penting yang didapat dari makanan yang berprotein dan tidak dapat dibuat tubuh. Biasanya lysine terdapat protein nabati atau tumbuh-tumbuhan.

“Fungsi lysine adalah untuk menyimpan kalsium dalam tubuh, walaupun lysine dapat diperoleh dari sereal,terigu,nasi,dan jagung, tetapi masih kurang cukup jumlahnya,” jelas Evelyne. Penelitian menyebutkan bahwa kekurangan Vitamin B1 (thiamine) dapat menyebabkan depresi dan kehilangan nafsu makan yang menjadi gejala dari anonuxia nervosa. Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa pengeluaran NE (norepinephrine) merupakan gejala awal kekurangan lysine berikut gejala anoreksia yang ditunjukkan melalui otak.Kekurangan lysine dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran serotonin (5-HT) dengan diikuti perubahan respons tingkah laku fisik, seperti memilih makanan, takut dan mendekati stres, cemas, dan pengeluaran feses.

“Oleh karena itu, kekurangan lysine dapat menyebabkan kekurangan nafsu makan,dan suplemen mungkin dapat membantu keadaan menjadi lebih baik,”ungkap nutrisionis yang mengambil gelar Bachelor of Science di Nutrition and Community Health. Penelitian di Jepang membuktikan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan tambahan dengan lysine, rata-rata tinggi dan berat badannya lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi lysine.“Lysine bermanfaat untuk mendorong nafsu makan dan perkembangan yang ideal,”tandasnya.

Dikatakan dokter ahli gizi Dr Leanne Suniar MMSc SpGK, bahwa pilih-pilih makan juga bisa berpengaruh juga terhadap prestasinya di sekolah.Oleh karena itu, bujuklah anak agar mau makan dengan cara sehalus mungkin. Jelaskan dampak jika anak terusterusan tidak mau makan, terutama dampak yang berhubungan dengan kesehatan. Jangan memaksa anak, jika anak selalu dipaksa atau dicekoki makanan, bahkan dimarahi sampai dilakukan kekerasan fisik agar mau makan, lama-kelamaan anak akan semakin sulit makan karena merasa kegiatan makan adalah siksaan.(inggrid) sumber kesehatan.harian sindo

Tidak ada komentar: