Rabu, 12 Januari 2011

Olahraga otak : Cegah kepikunan dini

Tidak hanya tubuh, otak ternyata juga perlu olahraga. Olahraga otak berguna untuk mencegah pikun datang lebih cepat daripada yang seharusnya. Otak sendiri terdiri dari dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berguna untuk hal-hal yang berhubungan dengan analitik, termasuk yang mengatur pembicaraan sehari-hari kita. Sementara itu otak kanan mengatur hal-hal yang bersifat kreatif, seperti seni. Setiap orang memiliki bagian otak yang lebih dominan. Melatih kedua bagian otak tersebut, seperti yang telah disebutkan, dapat mencegah demensia atau kepikunan. Bagaimana cara melatih keduanya?

Melatih Otak Kiri

1. Bermain teka-teki silang: karena sisi kiri otak yang mengontrol proses analitis, teka-teki silang dan permainan asah otak sejenis adalah latihan yang efektif agar otak kiri tetap aktif. Teka-teki silang dengan tema-tema juga membantu menyegarkan otak. Selain itu, sudoku juga termasuk alat bantu yang baik.
2. Belajar berhitung: Matematika dan permainan teka-teki hitung-hitungan lain adalah latihan baik untuk sisi kiri otak. Untuk dua poin pertama ini banyak buku atau sumber dari internet yang dapat digunakan untuk latihan. Jangan lupa, bila ingin melamar pekerjaan atau masuk sekolah, kadang diperlukan tes IQ yang di dalamnya juga terdapat soal hitung-hitungan. Membiasakan otak mengerjakan teka-teki matematika membantu otak kiri terbiasa berpikir cepat dan analitis berdasarkan logika.
3. Biasakan menulis: ternyata menulis juga dapat membantu meningkatkan aktivitas otak kiri karena membutuhkan penggunaan kata, struktur kalimat, dan ejaan. Menulis bisa jadi tidak membosankan dengan cara-cara tertentu, seperti membuat jurnal dan blog. Sering bergaul di forum-forum juga membantu otak kiri terbiasa menulis komentar. Selain itu, menulis bisa berupa artikel untuk majalah, Koran, atau situs web. Bergabung dengan jaringan sosial, seperti Facebook, Twitter, atau MySpace juga membantu Anda terbiasa membentuk kalimat dan paragraph yang baik.
4 Teratur membaca: membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Menurut studi dr. Nikolaos Scarmeas pada tahun 2001, membaca dapat membantu membangun ‘cadangan kognitif’ untuk menunda timbulnya demensia.
5 Pelajari sesuatu yang baru: mempelajari keterampilan baru yang membutuhkan kemampuan analisis, seperti belajar bahasa baru berguna menambah keterampilan sekaligus tetap mengasah otak. Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak Anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Melatih Otak Kanan

1. Melukis: tidak bisa melukis tidak boleh dijadikan alasan bagi Anda untuk tidak melakukannya. Tidak masalah seberapa kita pandai menggambar. Apa pun yang Anda gambar adalah latihan yang baik bagi otak kanan. Menggambar adalah cara untuk memvisualisasikan sesuatu. Bila bingung ingin melukis apa, cobalah mulai dengan melukis pemandangan, gambar semangkuk buah, atau mencoba menggambar abstrak.# 2.Bermain permainan strategi: permainan strategi seperti catur, monopoli, atau permainan komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu Anda untuk lebih berpikir kreatif. Permainan membangun kota, ekonomi, mengurus pertahanan, dan memanfaatkan sumber daya alam merupakan permainan yang baik melatih otak kanan karena Anda perlu berpikir dan menyelaraskan hal-hal tersebut sekaligus.
3 Menyanyi: menyanyi sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan kinerja otak kanan. Tapi menyanyi dapat membantu Anda melihat masalah sehari-hari dengan cara yang berbeda. Memecahkan masalah adalah fungsi otak kanan, sehingga bernyanyi tentang masalah yang sedang Anda hadapi dapat membantu Anda menyelesaikannya.
4. Pelajari sesuatu yang baru: sama seperti otak kiri, perlu juga mempelajari sesuatu hal yang baru untuk mengasah kemampuan otak kanan. Mulailah dengan membaca hal-hal yang Anda belum pernah ketahui sebelumnya, seperti tentang aromaterapi. Sambil belajar, hubungkan apa yang Anda pelajari dengan apa yang telah Anda ketahui, sehingga Anda dapat melihat segalanya dari segala sisi. Selain itu bisa juga Anda belajar melukis, memahat, bermain gitar, atau bermain piano.
Selain hal-hal tersebut, ada beberapa olahraga otak lain yang dapat membantu melatih baik otak kanan maupun otak kiri, di antaranya:
1. Membiasakan aktif menjadi kidal (aktif tangan kiri) dan juga kanan: coba lakukan pekerjaan sehari-hari dengan tangan non-dominan. Misalnya tangan dominan Anda adalah tangan kanan, maka coba gunakan tangan kiri (kidal). Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi, dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
2. Ubah rutinitas: menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya: mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja.
3. Latihan fisik: latihan fisik juga dapat meningkatkan kesehatan otak karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, daya nalar, dan memori.
4. Hidup sosial: otak dapat dilatih dengan menjalani kehidupan sosial Anda, misalnya dengan mengunjungi teman. Sebuah studi 2006 oleh dr. David Bennett dari Rush University Medical Center menemukan bahwa memiliki jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer.
Penulis: Vinka Kumala, S.Ked
Sumber:
http://www.livestrong.com/article/83342-left-brain-exercises/

Tidak ada komentar: