Selasa, 18 Oktober 2011

17 RS di Jakarta Siap Antisipasi Efek Samping Imunisasi

Jakarta, Warga yang menolak imunisasi umumnya khawatir anaknya mengalami efek samping, misalnya demam atau kejang-kejang. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjamin, 17 Rumah Sakit siap mengantisipasi jika ada yang mengalami efek samping imunisasi.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi di wilayah DKI Jakarta menurut Fauzi Bowo alias Foke akan ditangani dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penyalurannya dilakukan melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Kami siap mengatisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dengan dana dari APBD, yang akan dilayani oleh jaringan 17 rumah sakit di Jakarta," ungkap Foke dalam pencanangan Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio di Gedung BKOW, Jakarta Timur, Selasa (18/10/2011).

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Dien Ermawati menambahkan bahwa efek samping imunisasi yang paling sering dilaporkan adalah demam. Meski begitu, tidak setiap anak yang diimunisasi lalu demam akan dikategorikan sebagai KIPI.

"Demam itu paling umum, kalau di luar itu baru dikategorikan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Persentasenya juga sangat kecil, sekitar 1 di antara 1 juta kasus imunisasi. Insya Allah safe tapi kalaupun memang kejadian, akan kami amankan dengan 17 rumah sakit rujukan," kata dr Dien.

Usai diimunisasi, anak demam masih bisa dikategorikan sebagai efek samping yang wajar jika hanya berlangsung 2-3 hari. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, dr Yenuarti Suaizi atau dr Yeny mengatakan orangtua tidak perlu panik yang penting minum air putihnya diperbanyak.

Anjuran lain yang perlu diperhatikan saat anak mengalami demam usai imunisasi adalah hindari baju tebal, agar panas tubuhnya keluar. Jika diberi baju tebal agar berkeringat, maka suhu tubuhnya akan semakin panas dan cairan tubuh makin banyak yang keluar.

"Sampai 2-3 hari, anak demam masih bisa dianggap wajar karena itu adalah reaksi normal dari tubuh. Tubuh tertusuk duri saja bereaksi, apalagi ini dimasuki kuman yang dilemahkan. Yang perlu diwaspadai kalau panasnya berhari-hari tidak sembuh," kata dr Yeny. AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Tidak ada komentar: