Jumat, 25 Desember 2009

ternyata dokter sudah banyak yang menggunakan herbal

...ternyata dokter sudah banyak yang menggunakan Obat Herbal

Saat ini sudah mulai banyak dokter yang menggunakan obat herbal untuk penyembuhan pasiennya. Namun pengetahuan minim dari para dokter itu, menurut Elang Sunandar Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, karena pada saat mereka menempuh pendidikan, obat herbal belum masuk kurikulum fakultas kedokteran. "Jadi bukan karena obat herbal tidak bagus. Namun, karena pemahaman dokter yang masih minim," kata Elang di sela-sela Seminar Penggunaan Obat Herbal untuk meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Semarang kerjasama IDI dengan PT Sido Muncul hari Selasa 22 Desember 2009 kemarin.

Untuk mengatasinya, pengetahuan soal obat herbal harus masuk kurikulum kedokteran dan disiplin ilmu lain yang berkaitan dengan obat-obatan. "Dengan demikian, khasiat obat herbal bisa dibuktikan secara ilmiah, bukan karena tradisi semata," ujarnya. "Kalau dokter sudah tahu tentang obat herbal, pasti lebih yakin lagi menggunakannya." Terpisah, Direktur Utama Pabrik Jamu Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, untuk mendorong dunia kedokteran menggunakan obat herbal, pelaku industri jamu dituntut mampu menjelaskan khasiat jamu secara ilmiah."Penjelasan ilmiah ini untuk menjawab tuntutan dunia kesehatan modern, baik di dalam maupun di luar negeri,"kata Irwan.

Saat ini, dia melanjutkan, beberapa perguruan tinggi telah memasukkan kajian obat herbal di fakultas kedokteran serta melakukan penelitian obat herbal. Jika penggunaannya meningkat, hal itu bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada obat dari luar negeri, karena Nusantara ini kaya akan bahan baku obat herbal.

Tak hanya itu, meningkatnya penggunaan obat herbal juga berdampak positif pada penghasilan petani penanam tanaman obat. Ia mengilustrasikan, saat ini Sido Muncul setiap bulan membutuhkan sekitar 200 ton tanaman obat. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jamu, setiap bulan ratusan industri jamu membutuhkan ribuan ton tanaman obat. Berita IDI


Tidak ada komentar: