Kamis, 18 November 2010

Hasil Survei: Warga AS Paling Menderita dalam Kesehatan karena Biaya Mahal

Sebuah survei perbandingan dari 11 negara-negara kaya telah menemukan bahwa orang Amerika yang paling mungkin menderita tanpa tunjangan kesehatan karena biaya medis yang mahal.

Penelitian yang dilakukan oleh Commonwealth Fund berbasis di New York menunjukkan bahwa setidaknya sepertiga dari warga Amerika telah hidup tanpa perawatan medis atau melewati mengisi resep obat selama tahun 2010 karena biaya yang tinggi.

Data ini dibandingkan dengan salah satu dari 20 orang di Belanda dan Inggris.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Urusan Kesehatan pada hari Kamis ini (18/11) juga menunjukkan bahwa sementara warga Amerika harus membayar jauh lebih besar per kapita untuk biaya kesehatan, namun mereka tidak puas dengan hasilnya dan mengalami kondisi kurang sehat dibandingkan orang-orang di negara-negara kaya lainnya.

Penelitian ini menambahkan bahwa warga Amerika Serikat dewasa yang paling mungkin mengalami kesulitan membayar tagihan medis bahkan ketika mereka telah diasuransikan.

"Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di mana seperlima orang dewasa melaporkan masalah serius dalamhal membayar tagihan perawatan kesehatan," tulis laporan tersebut.

10 negara lain dalam survei ini adalah Australia, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia dan Swiss - yang semuanya memberikan campuran asuransi umum dan swasta.

Sementara itu, pekan lalu US Centers for Disease Control dan Prevention memperkirakan bahwa hampir 60 juta orang Amerika tidak memiliki asuransi setidaknya pada pertengahan 2010.

Padahal, sebagai bagian dari kampanye pemilihannya slogan "Change", Presiden AS Barack Obama telah berjanji akan melakukan reformasi di bidang kesehatan yang akan menyediakan cakupan jaminan kesehatan untuk warga negara yang saat ini kurang mampu.

Dan hal ini menjadi masalah pokok agenda pemerintahannya sampai RUU tersebut akhirnya ditandatangani menjadi undang-undang pada bulan Maret lalu.

Namun, kubu Republik, yang baru saja mengambil alih DPR pekan lalu setelah pemilu paruh waktu AS, telah berjanji untuk menggagalkan undang-undang baru dengan memotong dana untuk hal itu.

Beberapa anggota parlemen bahkan menetapkan untuk mencabut UU pemeriksaan kesehatan.

Para pakar sekarang memprediksi akan adannya kebuntuan di Kongres selama dua tahun ke depan dalam menerapkan ketentuan atas reformasi bidang kesehatan AS.(fq/prtv) deepe.com

Tidak ada komentar: